March 03, 2008

Bersyukur

AKU TAK SELALU MENDAPATKAN APA YANG KUSUKAI, OLEH KARENA ITU
AKU SELALU MENYUKAI APAPUN YANG AKU DAPATKAN.

Kata-Kata Diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan
kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa
diliputi rasa damai, tentram dan bahagia. Sebaliknya, perasaan tak
bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa
kurang dan tak bahagia.
Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.
Pertama: Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan,
bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah
rumah,kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi
anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan
keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,
mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.
Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus
memikirkannya.
Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati
kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi.
Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah
menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.


Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang
yang ''kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang
yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.
Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,tapi kita
erlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita
dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita
miliki.
Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki,
dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.
Pusatkanlah perhatian Anda pada sifat-sifat baik atasan, pasangan,
dan orang-orang di sekitar Anda. Mereka akan menjadi lebih
menyenangkan.
Seorang pengarang pernah mengatakan, ''Menikahlah dengan
orang yang Anda cintai, setelah itu cintailah orang yang Anda
nikahi.'' Ini perwujudan rasa syukur.
Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh
karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak.
Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap
ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan
membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang
lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang
lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih
kaya dari kita.
Saya ingat, pertama kali bekerja saya senantiasa
membandingkan penghasilan saya dengan rekan-rekan semasa kuliah.
Perasaan ini membuat saya resah dan gelisah. Sebagai mantan mahasiswa
teladan di kampus, saya merasa gelisah setiap mengetahui ada kawan
satu angkatan yang memperoleh penghasilan di atas saya.
Nyatanya, selalu saja ada kawan yang penghasilannya melebihi saya.
Saya menjadi gemar bergonta-ganti pekerjaan, hanya untuk
mengimbangi rekan-rekan saya. Saya bahkan tak peduli dengan jenis
pekerjaannya, yang penting gajinya lebih besar. Sampai akhirnya saya
sadar bahwa hal ini tak akan pernah ada habisnya. Saya berubah dan
mulai mensyukuri apa yang saya dapatkan. Kini saya sangat menikmati
pekerjaan saya.

Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput
di pekarangan sendiri. Ada cerita menarik mengenai dua pasien
rumah sakit jiwa. Pasien pertama sedang duduk termenung sambil
menggumam,''Lulu, Lulu.''
Seorang pengunjung yang keheranan menanyakan masalah yang
dihadapi orang ini. Si dokter menjawab, ''Orang ini jadi gila setelah
cintanya ditolak oleh Lulu.'' Si pengunjung manggut-manggut, tapi
begitu
lewat sel lain ia terkejut melihat penghuninya terus menerus memukulkan
kepalanya di tembok dan berteriak, ''Lulu, Lulu''. ''Orang ini juga
punya
masalah dengan Lulu?'' tanyanya keheranan.
Dokter kemudian menjawab,''Ya, dialah yang akhirnya menikah dengan
Lulu.''

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang
kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang
tertinggi.
Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu
yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap
berbahagia.
Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua
anak lak i-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup
ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena
dapat
berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya
juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya
di surga.''

Bersyukurlah !

Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu
yang kamu inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ...

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ...
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga ...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga
bersyukur akan masa surut...

Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif...

Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu
akan menjadi berkah bagimu ...

Seja o primeiro a comentar

Followers

Recent Comments

  ©AanWahyu.blogspot.com. Template by Dicas Blogger.

TOPO